Hubungan Luas Genangan dan Debit Banjir Rancangan pada DAS Way Kandis Lampung
Main Article Content
Abstract
Mitigasi banjir menjadi perhatian pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah. Sebagai upaya untuk dapat memitigasi adalah kemampuan memperkirakan seberapa luas genangan banjir yang akan terjadi. Disadari bahwa luas genangan banjir dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain kondisi daerah aliran sungai dan tinggi hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara luas genangan banjir dan debit banjir sebagai akibat dari perubahan fungsi lahan (land use) suatu DAS dan tinggi hujan. Lokasi penelitian adalah DAS Way Kandis Lampung dengan pertimbangan pada DAS ini terjadi alih fungsi lahan (land use) hingga menimbulkan banjir setiap tahun. Penelitian ini dimulai dengan menganalisisis hidrograf banjir DAS Way Kandis menggunakan Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu dengan 2 time series hujan yaitu tahun 1996-2007 dan tahun 2004-2015, lalu diintegrasikan dengan beberapa software yaitu HEC-RAS Versi 5.0.7, ArcGIS Versi 10.3, dan Global Mapper Versi 20.0 untuk mendapatkan luas genangan. Tahap selanjutnya memvalidasi hasil simulasi banjir dengan kejadian banjir yang pernah terjadi dan membuat kurva hubungan debit banjir dengan luas genangan banjir hasil simulasi. Dari hasil penelitian diperoleh kurva hubungan antara luas banjir dengan debit banjir rancangan (Lvs Q) berupa persamaan polynomial orde 3 dan koefisien determinasi (R2). Untuk Time Series 1 persamaannya: Y = -1E-08X3 + 3E-05X2 - 0.018X + 27,98, R² = 0.9996 dan untuk Time Series 2 persamaannya : Y = -6E-09X3 + 1E-05X2 + 0.0122X + 24,778, R² = 0.9991. Persamaan kurva di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan luas genangan banjir sebagai akibat meningkatnya perubahan fungsi lahan dan tinggi hujan yang dapat digunakan dalam upaya mitigasi banjir.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Aprizal, Julianto, E. (2019). Analisis Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Peningkatan Debit Banjir Sungai Way Kandis, ITP Open Conference Systems, Seminar Nasional: Strategi Pengembangan Infrastruktur (SPI), Padang,
Aronoff, Stan. (1989). Geographic Information System: A Management Perspective. WDL, Publicant, Ottawa, Kanada. https://doi.org/10.1080/10106048909354237
Bedient, P.B., dan Huber, W.C. (1992). Hydrology and Flooplain Analysis. Addison-Wesley Publishing Co.: USA.
Berry, Joseph K. (2007) Beyond Mapping III: “Compilation of Beyond Mapping columns appearing in GeoWorld magazine 1996 to 2009”. Basis Press, Innovative GIS Solution Inc. http://www.innovativegis.com/basis/mapanalysis/Default.htm [diakses pada tanggal 10 September 2023]
Brunner, Gary W. (2016). HEC-RAS River Analysis System Hydraulic Reference Manual. Davis: U.S. Army Corps of Engineers.
Montarcih, L. (2010). Hidrologi Praktis. Lubuk Agung, Bandung
Smith, Gary., dan Friedman, Joshua, (2004). 3D GIS: A Technology Whose Time Has Come. ESRI Earth Observation Magazine, www.eomonline.com. [diakses pada tanggal 10 September 2023]
Soemarto, CD. (1999). Hidrologi Teknik. Tri Star Printing: Jakarta.
Subramanya, K. (2009). Engineering Hydrology, McGrow-Hill Education (Asia): Singapore.
Ridwan, M. (2012). “Pemodelan Wilayah Banjir di Kota Jambi”, Skripsi, FMIPA- Departemen Geografi UI, Jakarta
Triatmodjo, B. (2013). Hidrologi Terapan. Beta Offset: Yogyakarta