Pengaruh Erosi Lahan Terhadap Kapasitas Sabo Dam

Main Article Content

Novika Komariona Dewi
Jazaul Ikhsan
Nursetiawan

Abstract

Indonesia memiliki banyak gunung aktif berapi salah satunya adalah Gunung Merapi. Gunung Merapi merupakan gunung teraktif di Indonesia bahkan dunia yang dimana mengalami erupsi dengan mengeluarkan piroklastik sebesar 150 juta m3 pada tahun 2010 dan lebih dominan ke arah Kali Gendol dengan jarak mencapai 15 km. Piroklastik yang dikeluarkan akibat letusan Gunung Merapi akan mengendap, menumpuk dan terjadi sedimentasi bercampur dengan hasil erosi-erosi lahan di sekitar. Seiring berjalannya waktu, endapan tersebut nantinya akan tererosi kembali dan menyebabkan banjir lahar dingin ketika terjadi hujan. Untuk menanggulangi bencana aliran lahar dingin maupun sedimen agar tidak berpotensi mengancam keselamatan manusia, sarana prasarana bangunan umum, hunian, maupun daerah pertanian, maka dilakukan pembangunan sabo dam sebagai pengendali banjir lahar dingin. Salah satu sabo dam yang dibuat adalah GE-C Gadingan. Untuk mengetahui kemampuan sabo dam GE-C Gadingan dalam menampung sedimen, maka perlu diprediksi laju erosi yang terjadi dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dan SIG (Sistem Informasi Geografis) berbasis pixel atau software ArcGIS 10.1. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa: (1) Laju erosi di Sub-DAS Kali Gendol dengan menggunakan metode USLE sebesar 47.119,470 ton/ha/tahun, (2) Besar volume sedimen yang terjadi di Sub-DAS Kali Gendol sebesar 1.132.925 m3/tahun dan tidak ada yang akan terlimpas ke bangunan sabo dam GE-C Gadingan. tahun, (3) Kapasitas sabo dam GE-C Gadingan dalam menampung sedimen sebesar 29.659,71 m3. Sehingga, dapat dikatakan bahwa sabo dam GE-C Gadingan dapat menampung volume angkutan sedimen yang terjadi dalam satu tahun.

Article Details

How to Cite
Komariona Dewi, N. ., Ikhsan, J. ., & Ikhsan, N. (2022). Pengaruh Erosi Lahan Terhadap Kapasitas Sabo Dam . Jurnal Teknik Sumber Daya Air, 2(1), 25–34. https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i1.29
Section
Articles

References

Cahyono, J. (2000). Pengantar Teknologi Sabo. Yayasan Teknologi Sabo.

Hardjowigeno, S. (1995). Ilmu Tanah (1st Ed.). Jakarta Akademika Pressindo.

Listriyana, I. (2006). Pemetaan Daerah Rawan Bahaya Erosi Di Bagian Barat Daya Gunung Lawu Melalu Pendekatan Model Pixel Dan Sistem Informasi Geografi (Sig. Universitas Negeri Semarang.

Marseli, Y. (2015). Analisis Laju Erosi Pada Daerah Tangkapan Waduk Sermo Menggunakan Metode Usle. Tugas Akhir, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Sintanala, A. (1989). Konservasi Tanah Dan Air (H. Siregar (Ed.); 1st Ed.). Ipm Press.

Soemarto, C. (1987). Hidrologi Teknik (1st Ed.). Surabaya : Usaha Nasional.

Susilowati, Langlang Adi Pratama, D. K., & Darsono, S. (2014). Perancangan Check Dam Pramuka Untuk Mengatasi Sedimentasi Di Banjir Kanal Barat Kota Semarang. Jurnal Karya Teknik Sipil, 3, 630–637.

Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan. In Beta Offset, Yogyakarta (2nd Ed., Vol. 59).